1. Baku, Azerbaijan
Baku, Azerbaijan
Baku (bahasa Azerbaijan: Baki) adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Azerbaijan. Penduduknya berjumlah 2.045.815 jiwa (2011).
Berada di pantai Semenanjung Abseron bagian selatan, kota ini terdiri atas 2 bagian utama: Pusat Kota dan Kota Dalam (21,5 ha). Baku adalah salah satu kota tertua dan terbesar di Timur atas kekunoan, wilayah, dan penduduknya.
Pada tahun 2007, menteri budaya dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam menyatakan Baku sebagai ibukota Budaya Islam pada tahun 2009. Kota Dinding Baku - bersama dengan Istana Shirvanshah dan Qiz Qalasi didaftarkan ke Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000. Menurut peringkat Lonely Planet, Baku merupakan salah satu dari 10 tujuan teratas di dunia untuk kehidupan malam kota.
Baku terbagi atas 11 distrik, seperti Azizbayov, Binagadi, Garadagh, Narimanov, Nasimi, Nizami, Sabail, Sabunchu, Khatai, Surakhany dan Yasamal serta 48 kotapraja. Di antaranya terdapat kotapraja di kepulauan yang berada di Teluk Baku dan Cadas Minyak yang dibangun di Laut Kaspia, 60 km (37 mi) dari Baku.
Dikelilingi oleh Iran, Georgia, Rusia dan Armenia di Laut Kaspia, Azerbaijan telah lama menjadi pusat kegiatan minyak. Sebagai akibatnya, Baku, ibukotanya, menderita tingkat polusi udara yang mengancam jiwa yang diakibatkan oleh pengeboran dan pengiriman minyak.
2. Dhaka, Bangladesh
Dhaka, Bangladesh
Terletak di Asia selatan, antara Burma dan India, Dhaka, ibukota Bangladesh pertempuran dengan ancaman pencemaran air. Permukaan air sering tebal dengan penyakit dan polusi dari penggunaan pestisida komersial.
Dhaka dahulu merupakan ibu kota Kekaisaran Mughal. Pada saat itu, Dhaka dikenal dengan nama Jahangir Nagar sebagai bentuk penghormatan bagi Kaisar Jahangir. Dhaka dikuasai oleh Britania Raya pada 1765. Dia kemudian menjadi ibu kota Pakistan Timur pada tahun 1947, dan ibu kota Bangladesh pada 1971.
Dhaka (dahulu Dacca, bahasa Bengali) adalah ibu kota Bangladesh. Kota ini terletak di pinggir Sungai Buriganga pada koordinat 23°42' LU 90°22' BT, di jantung kawasan penghasil yute terbesar di dunia. Dhaka merupakan pusat perindustrian, perniagaan dan administratif Bangladesh. Komoditas yang diperdagangkan di Dhaka antara lain beras, yute, gula dan teh. Sektor manufakturnya memproduksi tekstil, kerajinan tangan dan produk-produk dari yute (tali dan guni).
Kota berpenduduk 13.900.027 jiwa (2003) ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan sering menghadapi masalah banjir muson.
Pada 17 Agustus 2005, sedikitnya 30 ledakan bom mengguncang Dhaka. Jamaat-ul-Mujahideen, sebuah organisasi Muslim, mengklaim bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Iklim
Data iklim untuk Dhaka, Bangladesh | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Ags | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 24.4 (76) | 26.7 (80) | 30.6 (87) | 31.7 (89) | 32.8 (91) | 31.1 (88) | 32.2 (90) | 31.1 (88) | 30.6 (87) | 30.6 (87) | 28.3 (83) | 25 (77) | 29,4 (85) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 14.4 (58) | 17.2 (63) | 22.2 (72) | 25 (77) | 26.1 (79) | 27.2 (81) | 27.2 (81) | 27.2 (81) | 26.7 (80) | 25 (77) | 20.6 (69) | 16.1 (61) | 22,8 (73) |
Presipitasi mm (inches) | 8 (0.3) | 20 (0.8) | 58 (2.3) | 117 (4.6) | 267 (10.5) | 358 (14.1) | 399 (15.7) | 318 (12.5) | 257 (10.1) | 163 (6.4) | 30 (1.2) | 5 (0.2) | 1.979 (77,9) |
3. Antananarivo, Madagascar
Antananarivo, Madagascar
Antananarivo adalah ibu kota dan kota terbesar di Madagaskar. Dia terletak di bagian tengah negara pulau tersebut, berjarak 144 km dari pesisir timurnya, pada koordinat 18°55' LS 47°31' BT. Penduduknya berjumlah 802.000 jiwa (1997). Komoditas-komoditas yang dihasilkan ialah produk pangan, rokok dan tekstil.
Antanà narìvo bermakna "Kota Seribu" (arivo=seribu). Nama Tananarive digunakan semasa era kolonial dan beberapa tahun setelah kemerdekaan.
Antananarivo didirikan sekitar tahun 1625. Pada 1797 dia menjadi ibu kota kerajaan suku Merina. Kota ini menjadi bagian dari protektorat Perancis di Madagaskar. Nuansa bercorak Perancis kini masih kental di kota ini.
Madagaskar, terletak di pantai tenggara Afrika di Samudra Hindia, membuat daftar tahun ini dengan ibukota, Antananarivo. Terkenal ragam flora dan fauna yang unik, Madagaskar sering disebut sebagai benua kedelapan di dunia, tapi dampak dari populasi manusia dengan cepat meninggalkan jejak.
4. Port au Prince, Haiti
Port au Prince, Haiti
Port-au-Prince, dengan penduduk sekitar 846.200 jiwa (1995), adalah ibu kota Haiti. Kota ini terletak di Teluk La Gonave.
Kota ini didirikan pada tahun 1749 oleh pemilik perkebunan gula Perancis. Lalu pada tahun 1770 menjadi ibu kota. Pada tahun 1804 menjadi ibu kota Haiti merdeka.
Kekerasan negara dan korupsi politik terinspirasi dengan baik didokumentasikan. Sama-sama berbahaya: udara dan air. Melayani sebagai salah satu pelabuhan utama di pulau Hispaniola, Port au Prince merupakan pusat pembangunan ekonomi Haiti.
5. Addis Ababa, Ethiopia
Addis Ababa, Ethiopia
Addis Ababa (bahasa Amhara, "bunga baru") adalah ibu kota Ethiopia. Addis Ababa mempunyai status kota dan provinsi. Kota ini mempunyai lebih dari 80 suku bangsa yang bertutur dalam 80 bahasa, dan komunitas Kristen dan Muslim. Letaknya adalah 9°1'60" Lintang Utara, 38°42' Bujur Timur (9.0333, 38.7), dan terletak di ketinggian 2.355 mdpl.
Tempatnya dipilih oleh Ratu Taytu Betul dan didirikan pada 1886 oleh suaminya, Kaisar Menelik II, dan kini mempunyai penduduk sekitar 4 juta jiwa, dengan pertumbuhan penduduk tahunan pada 8%.
Kota ini terletak pada kaki Gunung Entoto dan dihubungkan dengan luar negeri melalui udara oleh Bandara Internasional Bole. Addis Ababa juga mempunyai jalur kereta api ke Djibouti.
Fosil kerangka manusia purba "Lucy" (di Ethiopia dipanggil Dinkinesh) disimpan di museum nasional di Addis Ababa.
Addis Ababa, ibukota Ethiopia, wajah salah satu masalah sanitasi terburuk di kedua benua Afrika dan juga di dunia. Kurangnya program-program sanitasi yang memadai mengakibatkan kematian bayi.
6. Port Harcourt, Nigeria
Port Harcourt, Nigeria
Port Harcourt merupakan kota terbesar kelima Nigeria. Penduduknya berjumlah 1.140.000 jiwa (2005).
Masalah dengan pembuangan sampah terus mencemari sungai-sungai Nigeria, terutama yang mempengaruhi penduduk di Port Harcourt. Daerah ini tidak memiliki strategi untuk mencegah tumpahan minyak dan pencemaran, dan metode-metode pembersihan setelah bencana memerlukan perbaikan yang banyak.
7. Luanda, Angola
Luanda, Angola
Provinsi Luanda merupakan sebuha provinsi di Angola yang memiliki luas wilayah 2.257 km² dan populasi 3.000.000 jiwa (1988). Ibu kotanya ialah Luanda.
Luanda adalah ibukota provinsi ini dan sekaligus merupakan ibukota Angola. Munisipalitas di Provinsi ini adalah Cacuaco, Viana, Cazenga, Ingombota, Kilamba Kiaxe, Maianga, Rangel, Samba dan Sambizanga.
Terletak di pantai Angola dengan Samudra Atlantik di barat, Luanda adalah kota pelabuhan terbesar. Studi dari beberapa instansi, termasuk UNICEF dan Oxfam, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Luanda air minum kualitas berbahaya miskin dan dalam beberapa kasus. Sebagian besar ini sebagian penduduknya tinggal di pemukiman yang disebut musseques dibangun di atas sampah mengeras. Air datang ke pemukiman ini di tangki swasta, yang secara konsisten menunjukkan tingkat tentang kaporit.
Itulah tadi 7 negara yang kurang beruntung karena memiliki kota yang kurang bersih, untungnya indonesia bukan termasuk negara yang kurang beruntung karena tidak termasuk ke bagian 7 besar.
Semoga bermanfaat dan
Sudah membaca artikel ini