Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Thursday, March 5, 2020

Virus Lain di Sekitar Kita: Beyond Corona

0 comments
https://www.birulangit.id/
Virus Lain di Sekitar Kita: Beyond Corona
 Afrianto Daud
------

Banyak yang khawatir dengan kabar masuknya 'virus Corona' ke Indonesia. Kekhawatiran itu terutama tentu karena virus ini kabarnya berbahaya dan mematikan. Kita tentu memang perlu waspada dengan segala sesuatu yang berpotensi membawa bahaya, mengancam jiwa kita. Termasuk ancaman virus Corona itu. Walau waspada tak mesti bermakna panik. Apalagi sampai kalap, memborong segalam macam masker dan makanan tertentu. Menimbunnya, dan seterusnya.


Di tengah kekhawatiran kita tentang ancaman kematian yang di bawa virus Corona, jangan pernah lupa bahwa di sekitar kita ada banyak lagi jenis ancaman yang tak kalah hebat dari virus Corona. Ancaman itu ada yang benar-benar berbentuk virus. Ada juga yang berbentuk ‘kebiasaan buruk’ atau penyakit berbahaya. Mereka juga sudah terbukti memakan korban, termasuk kematian, yang tak kalah dahsyat.


Berikut beberapa data kematian yang disebabkan beberapa 'sejenis virus' lain:


1. Virus ‘Lailalin’ (Lalai Berlalu Lintas).


Virus ‘lailalin’ ini istilah saya saja. Merujuk pada banyaknya angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian menyebut bahwa tahun 2018 sedikitnya tercatat 30.000 orang meninggal per tahun akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Atau rata-rata ada 80 orang sehari yang kehilangan nyawa di jalanan akibat 'virus lalin' ini. Angkanya terus meningkat dari tahun-ke tahun.


Dibanding Corona, virus akibat ‘budaya bekendaraan’ di jalan ini tak bisa dianggap sebelah mata. Puluhan nyawa hilang ‘sia-sia’ di jalanan setiap hari. Menabarak atau ditabrak. Pecah kepala, karena jatuh tak memakai helm. Terlempar ke luar mobil ketika kecelakaan karena tak memakai seat belt. Terjerembab di tengah malam karena jalanan berlubang. Dibiarkan pemerintah setempat. Atau satu keluarga tewas seketika karena supir ugal-ugalan. Ini belum termasuk korban ibu-ibu berjilbab yang tak sedikit, yang lalai memperhatikan kibaran jilbabnya saat berbocengan naik motor.


2. Virus Narkoba


Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) 2019 melaporkan bahwa sedikitnya terdapat 3.6 juta orang yang menggunakan (narkoba) di Indonesia ini. Angka ini meningkat 0.03 persen dari tahun sebelumnya. Pengguna narkoba di sini dianggap pelaku kriminal. Tapi, pada saat yang sama mereka juga adalah korban. Korbannya beragam, mulai dari artis papan atas, orang-orang ternama, sampai pada anak-anak muda, kuncup generasi di kampung-kampung pelosok negeri.


Ingat bahwa akibat narkoba pada mereka yang terkena virus narkoba tak kalah dahyat. Dia memang tak langsung mematikan. Tapi, virus ini bisa merusak banyak hal dalam jangka panjang. Tak hanya merusak otak dan jiwa pengguna, juga menghancurkan bangunan keluarga. Menghancurkan masa depan korban. Dalam jangka panjang, dia bahkan bisa merusak masa depan bangsa. Apa yang bisa diharapkan dari sebuah bangsa jika otak dan jiwa jutaan generasinya rusak karena mengkonsumsi barang jahannam ini?


3. Virus HIV/AIDS


Sejak satu dua puluh tahun terakhir, ini adalah diantara virus mematikan yang ditakuti. Data dari UNAIDS 2018 mengindikasikan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita AIDS cukup banyak di kawasan Asia Pasifik. Indonesia menyumbang 620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang terjangkit HIV/AIDS. Angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini tentu belum termasuk data dari korban yang tidak melapor, tidak tercatat, belum teridentifkasi.


Virus ini tak kalah mengerikan dengan Corona. Selain belum ada obat yang dianggap benar-benar bisa menyembuhkan, HIV/AIDS juga mengancam kehidupan para korbannya. Hampir satu juta orang di dunia dilaporkan meninggal akibat HIV/AIDS ini. Korbannya tak hanya mereka yang mereka para pelaku seks bebas, tapi juga ibu-ibu rumah tangga, dan bahkan juga bayi tak berdosa.


--


Itu diantara virus lain yang saat ini ada di sekitar kita. Ini tentu belum menyebut bahaya penyakit lain yang juga mematikan, seperti penyakit Malaria yang telah membunuh ratusan ribu orang di dunia. Pun begitu dengan penyakit jantung koroner, Diabetes Militus, hypertensi, dan stroke yang sering disebabkan oleh virus ‘gaya hidup’ tak sehat. Makan sebanyak-banyaknya. Makan apa saja. Yang penting enak. Banyak tidur. Malas gerak. Dan seterusnya.


Bagi saya Corona selain membawa kabar buruk, dia juga membawa hikmah. Setidaknya Corona ini kembali membangkitkan kesadaran kita tentang betapa berharganya satu lembar nyawa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Dia tak bisa dinilai dengan apapun. Karenannya, sangat penting untuk semua kita menjaganya. Merawatnya sedemikian rupa.


Jika orang berburu masker sebagai antisipasi dampak Corona, maka juga tak kalah penting bagi kita adalah memastikan memakai helm, memasang sabuk pengaman saat berkendaraan, misalnya. Jika orang berburu makanan karena panik dengan Corona, tak kalah penting adalah kita berburu mereka produsen dan pengedar narkoba. Memutus mata rantai mereka.


Respon kita terhadap Corona mestinya sama dengan respon kita terhadap berbagai macam virus lain yang telah terbukti merenggut banyak nyawa itu. Akan sangat ironi, misalnya, kita mau membeli masker ratusan ribu, akibat khawatir Corona, tetapi pada saat yang sama kita biarkan jentik nyamuk berkembang biak di belakang rumah kita. Kita mungkin bisa selamat dari Corona. Tetapi, bisa saja kita terkapar karena Malaria. Apalagi ini sudah mulai musim hujan. Na’uzubillah.


Demikian. Sekedar reminder 🙂


Btw, semangat kali saya menulis panjang pagi ini. Hujan membawa berkah. Hehe 😀


Tetap sehat kawan-kawan semua.


Stay alert! Stay healthy!

No comments:

Post a Comment