Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Monday, August 31, 2020

Mutasi Corona yang 10 Kali Lebih Menular Ditemukan di Indonesia

0 comments
https://www.birulangit.id/
Mutasi Corona yang 10 Kali Lebih Menular Ditemukan di Indonesia

Birulangitid-Tingkat penambahan kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat, dengan penambahan rata-rata harian diatas angka 2000 an. Selain itu juga ditemukan informasi baru yang menerangkan bahwa tingkat penularan Covid-19 di Indonesia cukup tinggi hal ini disebabkan mutasi yang terjadi pada virus corona di Indonesia.

Media Reuters menulis bahwa mutasi yang lebih menular dari virus corona jenis baru, yang penyakitnya disebut Covid-19, telah ditemukan di DKI Jakarta.

Hal ini ditulis media itu berdasarkan sumber dari Institut Biologi Molekuler Eijkman yang berbasis di Jakarta. "Mutasi virus D614G yang menular tetapi lebih ringan telah ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh institut tersebut," tulis Reuters mengutip Wakil Direktur Herawati Sudoyo dikutip Senin (31/8/2020).

Namun, lebih banyak penelitian harus dilakukan. Termasuk, apakah ini berada di peningkatan kasus, baru-baru ini.

Strain ini, diidentifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya berada di Eropa dan Amerika. Namun saat ini, D614G ditemukan juga di negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

Masih dilansir dari laman yang sama, epidemologi UI Syahrizal Syarif mengatakan masyarakat harus tetap waspada. Dengan menunjukkan permodelannya, ia melihat beban kasus bisa naik hingga 500.000 sampai akhir tahun.

"Situasinya serius .... Penularan lokal saat ini tidak terkendali," tulis Reuters mengutipnya.

Sebelumnya Institut Penelitian Medis Malaysia dilansir dari Straitstimes mengatakan mutasi virus D614G, 10 kali lebih menular. "Ini 10 kali lebih menular dan mudah disebarkan oleh individu," tegas pejabat setempat.

Mutasi baru ini disebut D614G karena mengubah asam amino 614 dan D (asam asparat) ke G (glisin). Ini memungkinkan virus bereplikasi dengan cepat, sebagaimana ditulis Journal of American Medical Association (JAMA).




No comments:

Post a Comment