Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Wednesday, July 22, 2020

Viral Klepon Nasi Uduk Juga Tersinggung

0 comments
https://www.birulangit.id/
Viral Klepon Nasi Uduk Juga Tersinggung

Birulangitid-Sedang hangat-hangatnya isu klepon jajanan tidak islami yang lagi membahana, bahkan di sandingkan juga dangan nasi Uduk. Nah kita g bahas nasi uduknya tapi kita mau sedikit menilik keunikan Nasi Uduk.

Dikutip dari kajian ustad Salim A Fillah, nasi uduk yang kita kenal berasal dari Betawi itu sejatinya berasal dari Tanah Mataram.

Konon, Sultan Agung, Raja Mataram suka sekali dengan nasi Arab. namun karena sulit mendapatkan bahan baku nasi arab, maka Sultan Agung berinisiatif membuat nasi Arab versinya sendiri, namanya nasi wudu.

Kenapa diberi nama nasi wudu? Karena kalau mau buat harus berwudu dahulu. Selain itu nasi ini disucikan yaitu nasi dicuci bersih sebelum diolah. "Setelah bersih dicampur lagi dengan yang putih, itu namanya santan," terang Ustad Salim yang dikutip dalam youtube.

Nasi wudu dilengkapi dengan ayam ingkung, yaitu ayam utuh yang diikat sedemikian rupa sehingga mirip orang bersujud. "Lauknya nasi wudu adalah ayam ingkung, maknanya ingkung eling nyekungkung, nyekungkung itu bersujud, tapi sekaligus eling dzikrul maut, besok bakal mati," tambahnya.

Sedangkan sebagai pelengkap adalah sambal gepleng. Salim menjelaskan sambal gepleng terbuat dari kedelai yang ditumbuk dengan cabe, bawang, garam. "Maknanya sregep geleng-geleng, banyak berdzikir pada Allah, Laa Ilaa ha Ilallah," kata Ustad Salim.

Tahun 1628-1629 pasukan mataram menyerang Batavia. Nah pasukan Mataram membawa nasi wudu yang kemudian diadopsi oleh orang Betawi menjadi nasi uduk.

"Kita melihat dalam dinasti Mataram, agama diletakkan dalam segala sendi kehidupan, dari makanan, pakaian, tata bangunan, dan segala halnya," terang Ustad Salim A Fillah. Jadi kita bisa belajar falsafah dari sepiring Nasi uduk, tak lupa untuk selalu bersujud pada Allah SWT yang didahului dengan berwudu atau bersuci dan diakhiri dengan berdzikir.

No comments:

Post a Comment