Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita berita menarik

Selamat Datang Di Birulangitid

Tuesday, August 4, 2020

Tulisan Pasien Konfirmasi Positif Covid-19 ini, Semoga Menjadi Pengingat Bagi Kita Semua

0 comments
https://www.birulangit.id/
Tulisan Pasien Konfirmasi Positif Covid-19 ini, Semoga Menjadi Pengingat Bagi Kita Semua

Birulangitid-Tulisan berikut adalah tulisan yang semoga mampu mengetuk hati kita untuk bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dan bersama-sama kita lawan Covid-19 ini. Tulisan ini dibuat oleh salah satu pasien Konfirmasi Positif Covid-19, Mari dibaca dan semoga dapat mengingatkan kita semua. Cekidot.

Bismillah, Saya Ibnu Mas'ud Alhamdulillah qhadharallah masih dirawat di RSUD AA akibat terkena wabah covid 19.

Saya ingin berbagi pengalaman bersama saudara saudarku tentang apa yang saya alami dan apa yg rasakan sebelum di vonis positif covid 19.

Awal awal munculnya wabah ini. Walau saya percaya penuh bahwa ini wabah berbahaya dan mudah menyebar. Tapi kebiasaan berjalan dan keluar rumah tidak pernah berhenti. Sering diingatkan agar tetap dirumah dan keluar bila perlu. Pakai masker dan sesering nya cuci tangan. Adalah sesuatu yang tidak disiplin dilakukan. Karena badan ini terasa enak enak saja.
Kadang untuk yang penting saya penuhi ajakan kawan keluar hanya sekedar ngupi atau sarapan. Duduk tanpa jaga jarak yang aman. Tidak pakai masker yg benar. Masker hanya digantung didagu atau di leher.

Bahkan awal Juli saya ke jakarta untuk urusan yang sebenarnya masih bisa ditunda.

Saya yakin saja dengan hasil rapit test yang non reaktif. Padahal juga tahu bahwa hasil rapit hanya tes awal dan hasil tidak 100 % akurat.

Akhirnya tanggal 21 malam saya merasakan badan kurang enak. Selera makan mulai terganggu. Esok nya saya lansung ke RS untuk minta dirawat. Setelah diperiksa dokter sampaikan hasil nya saya terkena DBD. Dengan trombosit yang turun menjadi 109.000. saya yakin bahwa ini DBD. Selama tiga hari DBD nya diobati Alhamdulillah hasil nya memuaskan. Hari keempat muncul gejala lain. Batu disertai dahak berdarah. Tenggorokan teras kering. Saya minta dokter periksa lagi. Siang itu juga saya di tes swab dan di foto thorax. Setelah itu lansung dipindahkan ke kamar isolasi. Dengan kondisi dan daya tahan tubuh menurun. Makan sudah susah sekali. Minum air terasa tidak manis lagi.

Sambil menunggu hasil tes SWAB saya minta dipindah ke RSUD AA. Dengan pertimbangan tim pencegahan wabah covid 19 nya lebih banyak dan lengkap dan punya bangunan khusus untuk pasien covid19.

Alhamdulilah ahad malam saya dipindah dengan kondisi cukup lumayan menderita dan rasa badan tidak menentu.

Di RSUD AA lansung diberikan obat, dan infus. Alhamdulillah senin paginya rasa badan lumayan enak. Walau untuk makan masih hilang selera.

Modal zikir, doa dan baca Alquran jadi penambah semangat dan membuat saya bertambah yakin bahwa ini ujian yang Allah berikan. Alhamdulillah sampai hati ke 13 ini komdisi bertambah baik. Dan sudah empat hari infus tidak dipasang lagi.

Saudaraku, dari kejadian yang saya alami diatas. Saya mulai.menyadari bahwa selama ini saya sudah banyak lakukan kesalahan. Abai dan cuai untuk patuhi protab covid19. Dan terkadang cendrung meremehkan.

Akibatnya saya sendiri benar benar mengalaminya. Alhamdulillah rupanya apa yang saya alami masih ringan dibanding beberapa pasien covid 19. Yang juga dirawat digedung yang sama.

Teringat saya dengan nasihat Rasulullah tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi wabah.

ematikan, Rasulullah SAW mengingatkan,"Tha'un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka, apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari darinya." (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

Rasulullah juga menganjurkan untuk isolasi bagi yang sedang sakit dengan yang sehat agar penyakit yang dialaminya tidak menular kepada yang lain. Hal ini sebagaimana hadis: "Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). Dengan demikian, penyebaran wabah penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisasi.

Aktivitas inilah yang sekarang dikenal dengan social distance, yakni suatu pembatasan untuk memutus rantai penyebaran wabah Covid-19. Caranya adalah jauhi kerumunan, jaga jarak, dan di rumah saja. Kegiatan social distance tak hanya dalam muamalah seperti pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, pemerintahan, dan sebagainya yang langsung berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga dalam ibadah.

Dengan demikian, shalat berjamaah di masjid boleh diganti dengan salat di rumah. Shalat Jumat pun boleh diganti dengan salat Zhuhur di rumah guna menghindari wabah penyakit. Inilah yang kemudian dalam hadis yang dijadikan kaidah fikih, yakni la dharara wala dhirar; 'tidak boleh berbuat mudarat dan hal yang menimbulkan mudarat' (HR Ibn Majah dan Ahmad ibn Hanbal dari Abdullah ibn 'Abbas), dijadikan pedoman untuk menghindari mudarat yang lebih besar.

Hadits ini lah saya tidak serius amalkan dan kerjakan. Walau sudah baca berulang ulang. Padahal disini jelas dan terang bagaimana Rasulullah menjelaskan dan berikan nasihat.

Kesimpulannya. Bahwa apa yang saya alami ini adalah ujian dan pelajaran berharga yang perlu saya berbagi kepada saudara saudaraku.

Yang namanya New Normal bukanlah sesuatu yang kita jalani dengan kebebasan tanpa ikut aturan. Tapi sebuah situasi baru yang kita benar benar harus ikuti dan jaga agar tubuh bisa menghadapi wabah.

Kebiasaan mengusap muka, masukkan jari kr hidung dan mulut, menggosok gosok mata adalah satu kebiasaan yang sangat berpotensi sebagai pengantar virus kedalam tubuh.
Apalagi dalam kondisi tidak cuci tangan sebelumnya.

Mari saudara ku. Patuhilah protap pencegahan covid 19. Jangan nekat untuk mencoba menikmati wabah ini. Karena kondisi daya tahan kita tidak sama. Jika kita kena. Akan ada beberapa orang yang dekat juga beresiko kena. Saya sudah membuat empat orang terkena wabah ini. Tanpa tahu kapan dan dimana virus ini masuk ketubuh mereka. Saya rasa sedih dan menyesal. Gara gara kelalaian saya orang lain dan orang terdekat saya ikut merasakan akibatnya.

Semoga Allah angkat virus ini dari tubuh saya dan orang orang yang sedang mengalami dan tidak meninggalkan sedikitpun. Aamiin.

Mohon maaf mungkin tulisan ini mengganggu kenyaman dan ketengan saudaraku


Sumber Wa grup

No comments:

Post a Comment