WHO: Jika COVID-19 Bisa Ditekan, Kegiatan Masyarakat Bisa Dibuka dengan Aman |
Birulangitid-World Health Organization (WHO) meminta agar negara-negara dunia untuk terus melakukan upaya dalam menekan penyebaran virus corona penyebab COVID-19. Hal ini dilakukan agar pembukaan aktivitas masyarakat bisa dilaksanakan dengan aman.
Sebagaimana dikutip dari Liputan6.com "Tidak peduli di manapun negara, wilayah, kota, atau daerah, tidak ada kata terlambat untuk membalikkan wabah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya kemarin, dikutip dari laman resmi WHO pada Selasa (11/8/2020).
Tedros menilai, ada beberapa negara yang mampu menekan penyebaran virus lebih dini seperti Selandia Baru dan Rwanda.
"Selandia Baru dipandang sebagai contoh global dan selama akhir pekan Perdana Menteri Jacinda Ardern merayakan 100 hari tanpa transmisi dalam komunitas, sembari menekan perlunya tetap waspada," kata Tedros.
Sementara itu di Rwanda, Tedros mengatakan bahwa kemajuan mereka dalam menekan penyebaran COVID-19 adalah karena kepemimpinan yang kuat, cakupan kesehatan universal, petugas kesehatan yang didukung dengan baik, dan komunikasi kesehatan masyarakat yang jelas.
"Semua pengujian dan perawatan untuk COVID-19 di Rwanda gratis, jadi tidak ada kendala finansial untuk orang yang menjalani tes. Dan ketika seseorang dinyatakan positif terkena virus, mereka diisolasi dan petugas kesehatan mengunjungi setiap kontak potensial dan melakukan pengujian juga."
Tedros mengatakan, masyarakat perlu mendapatkan gambaran yang jelas tentang di mana virusnya berada serta pemerintah perlu melakukan tindakan yang terarah untuk menekan penularannya.
"Artinya jika ada kasus, pemerintah dapat dengan cepat menerapkan langkah-langkah yang ditargetkan dan memfokuskan upaya pengendalian di tempat yang paling dibutuhkan," kata Tedros.
Mantan menteri kesehatan Ethiopia itu menyebut, beberapa negara seperti Prancis, Jerman, Korea Selatan, Spanyol, Italia, dan Inggris mampu menekan wabah ketika mereka mengambil tindakan.
"Tindakan yang kuat dan tepat, dikombinasikan dengan memanfaatkan setiap perangkat yang kita miliki adalah kunci untuk mencegah munculnya kembali penyakit dan memungkinan masyarakat bisa dibuka lagi dengan aman."
Tedros mengatakan, di negara-negara yang mampu menekan wabah, pendekatan berbasis risiko dilakukan untuk membuka kembali berbagai lini di masyarakat, termasuk sekolah.
"Kita semua ingin melihat sekolah dibuka kembali dengan aman, tetapi kami juga perlu memastikan bahwa siswa, staf, dan pengajar aman. Landasan untuk ini adalah pengendalian penularan yang memadai di masyarakat," ujarnya.
"Pesan saya sangat jelas: tekan, tekan, tekan virusnya," Tedros menegaskan. "Jika kita bisa menekan virus secara efektif, kita dapat dengan aman membuka masyarakat."