Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita berita menarik

Selamat Datang Di Birulangitid

Friday, March 26, 2021

Potensi Budidaya Udang Vaname Sangat Besar di Riau, Begini Penjelasannya

0 comments


Potensi Budidaya Udang Vaname Sangat Besar di Riau, Begini Penjelasannya

Birulangitid
-Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Riau, Odor Juliana menyampaikan bahwa potensi pengembangan budidaya udang vaname atau udang air payau sangat besar di Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, provinsi Riau.


Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Odor Juliana menyebutkan, bahwa melalui pembudidayaan udang vaname ini, bisa menjadi sektor yang sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena sangat menguntungkan dari sisi ekonomi.

Odor mencontohkan, jika masyarakat memiliki lahan 1.000 meter persegi saja, jika dilakukan analisis usahanya akan mendapatkan keuntungan 87 juta dengan masa panennya tiga sampai empat bulan.

"Budidaya udang vaname ini tidak kalah menguntungkan dari perkebunan sawit," sebut Odor Juliana, Kamis (25/3/21) di Bengkalis.

Lebih lanjut Odor mengatakan, bahwa lahan tambak di Kabupaten Bengkalis memiliki potensi udang vaname kurang lebih 1.300 hektare. Namun, saat ini yang baru dimanfaatkan baru sekitar 100 hektar dengan jumlah pembudidaya kurang lebih 61 pengusaha.

Kemudian, untuk Kota Dumai Odor mengaku akan ada program dari Dinas KP Provinsi Riau yang nantinya akan dieksekusi oleh Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI, dimana akan direncanakan membangunkan 1.000 hektar tambak udang vaname.

"Di Dumai sendiri rencananya akan kita bangun di Kelurahan Sungai Geniot, Kecamatan Sungai Sembilan, sepanjang garis pantai disana itu memang sangat potensial sekali untuk dijadikan vaname estate," tuturnya.

Ia menambahkan, nantinya kawasan itu akan dibangun industri hulunya sampai hilirnya untuk pengolahan udang vaname, mulai dari pengadaan pabrik pakannya karena memang 70-90 persen keberhasilan dari budidaya ditentukan oleh pakan karena ongkos produksi terbesar itu pembelian pakan.

"Jadi nanti pakan juga tentu harus akan diadakan gerakan pakan mandiri yang bahan bakunya dari lokal supaya bisa menekan ongkos produksi, juga nanti termasuk pembenihan memanfaatkan benih yang ada bekerja sama dengan kabupaten/kota, balai benih, pakannya sampai ke pemasarannya kita rencanakan," ungkapnya.

Odor menjelaskan, udang vaname Riau ini rencananya akan ditagetkan ekspor ke beberapa negara, karena KKP menargetkan target produksi udang yang akan diekspor itu dari tahun 2019-2024 ada peningkatan 250 persen.

"250 persen yang akan ditingkatkan ekspor nya, dalam rangka memenuhi ini lah makanya KKP akan menumbuhkan usaha baru dan produksi baru salah satunya yang adalah Dumai," ujarnya.

Dia mengakui bahwa pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi kondisi tambak budidaya udang vaname, salah satunya dalam hal mendatangkan benih. Odor menyebutkan, tadinya benih udang tersebut didatangkan dari Hawai. Namun, karena pandemi saat ini banyak yang tutup sehingga tidak bisa impor. Banyak akhirnya benih liar yang digunakan, karena pembudidaya hanya mementingkan bagaimana cara agar tambak yang dikelolanya bisa terisi.

"Oleh karena itu sering terjadinya penyakit. Karena itu tadi tidak jelas asal benihnya. Pernah juga kemarin terjadi kematian massal pada udang vaname yang baru ditebar. berarti itu asal bibitnya, benihnya yang tidak bagus," tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh masyarakat Riau, khususnya daerah yang berpotensi untuk budidaya udang vaname untuk mendukung hal ini sehingga betul-betul akan meningkatkan perekonomian Riau.







No comments:

Post a Comment