Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Wednesday, April 21, 2021

Misteri Kehidupan dan Kematian

0 comments
Misteri Kehidupan dan Kematian



Oleh Afrianto Daud

Birulangitid-Hidup adalah kisah berliku dan misterius sejak sebelum makhluk terlahir ke bumi. Kita tak pernah merencanakan untuk menjadi salah satu makhluk yang bisa menghirup udara di planet ini. Kita tak pernah bisa memilih dimana dan dari rahim siapa kita terlahir. Yang pasti, faktanya tiba-tiba kita sudah ada di sini. 

Pun begitu, kita tak sepenuhnya tahu tentang bagaimana masa depan kehidupan kita. Termasuk kapan kita mengakhiri perjalanan kehidupan. Sampai batas mana kita akhirnya bertemu dengan kematian. Tak ada yang tahu. Semua misteri. Hak mutlak rahasia Allah, sang penggenggam jiwa.

Walau jalan hidup kita penuh misteri itu, Allah sang pencipta kemudian memberikan kita petunjuk jalan agar kita tidak bingung. Agar kita tahu untuk apa kita hidup. Tentang visi misi kita. Tentang tujuan kita hendak kemana. Dan bagaimana kita bisa mencapai tujuan itu dengan selamat. 

Petunjuk itu adalah kitab suci. Dia menjadi kompas perjalanan. Penunjuk arah agar kapal kehidupan kita tidak tersesat. Dia sekaligus berfungsi sebagai semacam 'manual book', buku referensi jika kita menghadapi masalah dalam jalan kehidupan.

Adalah kitab suci yang telah memberi penjelasan bahwa hidup manusia tidaklah sama dengan kehidupan makhluk lain seperti binatang. Kita hidup mengemban tugas utama, menghamba kepada Allah sepanjang hayat, dan bagaimana menjadi khalifah di bumi sebelum mati (Q.S. 15:21).

Misi penghambaan dan menjadi khalifah itu bisa berwujud dalam begitu banyak amal. Baik amal yang termasuk kategori ibadah mahdah (seperti sholat, puasa, zakat, dll), maupun ibadah ghairu mahdah (seperti ibadah sosial, menjadi guru, belajar, mengajar, dan lainnya). Contoh-contohnya bisa sangat banyak dan panjang.

Intinya hidup yang hanya sekali mestilah diisi dengan sesuatu yang bermanfaat. Tak hanya untuk diri kita sebagai pribadi, tapi juga untuk manusia lain, atau bahkan bermanfaat untuk pembangunan peradaban di bumi yang lebih baik. 

Walaupun Allah SWT telah menjelaskan tugas dan atau visi misi kehidupan seorang hamba, Allah tetap rahasiakan seberapa lama jatah waktu yang Dia berikan bagi setiap hamba untuk melakukan tugas-tugas penghambaan dan menjadi khalifah yang memakmurkan bumi itu. Tidak diberi tahu. Tak ada yang tahu. Rahasia.

Kita bisa saja ingin hidup seribu tahun lagi. Tapi, mungkin saja jatah kita hanya sampai besok pagi. Rahasia Allah tentang jatah hidup dan waktu kematian kita kemudian seharusnya kita sikapi dengan waspada. Itulah sebabnya mengapa Rasullah SAW mengatakan bahwa orang yang cerdas itu adalah mereka yang senantiasa bersiap menyambut datangnya kematiannya.

Jatah hidup kita bisa dicabut tiba-tiba. Kematian bisa mendatangi kita kapan saja dan dimana saja. Baru kemaren rasanya kita bertemu dan bercengkrama dengan suadara kita. Tiba-tiba hari ini kita mendengar kabar duka tentang kepergiannya. Begitulah rahasia kehidupan yang kita tak pernah tahu.

Rasanya bicara kematian bukan sesuatu yang asing bagi kita. Ini adalah sesuatu yang kita tahu. Tapi, manusia sering lupa dan terlena oleh dunia. Lupa jalan pulang. Lupa tentang kampung tempat kembali. Bahwa dunia hanyalah perantauan. Akherat adalah kampung abadi.

Kabar duka tentang kepergian orang-orang yang kita kenal belakangan bahkan semakin banyak kita baca dan kita dengar. Pandemi ini semakin mengingatkan kita bahwa kematian itu sungguh sangat dekat.

Wahai dunsanak beriman, apa yang sudah engkau persiapkan untuk bekal pulang kampung hari esok? Bukan pulang kampung untuk lebaran, tetapi pulang ke kampung keabadian? 😞




--
Hari ini kami kehilangan seorang sahabat, saudara seperjuangan dalam usia yang relatif muda.

Selamat jalan pak Hariswanto. Semoga Allah beri tempat terbaik. Diampunkan segala dosa. Ditempatkan di surga Allah SWT.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhalasan dan kesabaran.

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roji'un.

... dan kami pasti menyusul, cepat atau lambat.

#catatanramadhan

No comments:

Post a Comment