Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Monday, November 14, 2022

Bursa Kripto Terbesar Kedua di Dunia Bangkrut, Ini Penyebabnya

0 comments
Bursa Kripto Terbesar Kedua di Dunia Bangkrut, Ini Penyebabnya



Birulangitid-Platform bursa kripto terbesar kedua di dunia, FTX, mengajukan permohonan bangkrut pada Jumat (11/11). Proses pailit diajukan lewat undang-undang perlindungan kebangkrutan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari kumparan FTX juga mengumumkan pendirinya, Sam Bankman-Fried, telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO, dan posisinya telah digantikan oleh John J. Ray III. Meskipun begitu, Bankman-Fried akan tetap membantu transisi.

Sekitar 130 perusahaan yang berafiliasi turut menjadi bagian dari proses bangkrut tersebut. Beberapa di antaranya adalah Alameda Research, perusahaan perdagangan cryptocurrency milik Bankman-Fried yang lain, dan FTX.us, anak usaha FTX di AS.

Bankman-Fried disebut ingin menunjuk Stephen Neal sebagai ketua dewan baru perusahaan. Namun juru bicara perusahaan mengatakan Neal menolak tawaran tersebut.

“Menghormati permintaan tersebut, sayangnya, dia tidak dapat menjabat di posisi itu karena alasan yang tidak ada hubungannya dengan FTX Inc atau mantan CEO-nya,” ungkap juru bicara perusahaan, seperti dikutip CNBC.

Sementara itu, Ray mengatakan permohonan bangkrut merupakan hal yang tepat untuk memberikan FTX Group kesempatan untuk menilai situasi dan mengembangkan proses untuk memaksimalkan pemulihan bagi para pemangku kepentingan.Grup FTX memiliki aset berharga yang hanya dapat dikelola secara efektif dalam proses bersama yang terorganisir. Saya ingin memastikan setiap karyawan, pelanggan, kreditur, pihak kontrak, pemegang saham, investor, otoritas pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya bahwa kami akan melakukan upaya ini dengan ketekunan, ketelitian dan transparansi.- John J. Ray III, CEO FTX yang baru -

Dikutip CNBC, dokumen pengajuan pailit FTX yang berisi 23 halaman menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih dari 100 ribu kreditur, aset sekitar 10 hingga 50 miliar dolar AS, serta pasiva sekitar10 hingga 50 miliar dolar AS.


Penyebab FTX Bangkrut

Ada beberapa spekulasi biang kerok penyebab perusahaan pertukaran kripto terbesar kedua di dunia setelah Binance itu bangkrut.

Salah satunya disebabkan oleh pendirinya sendiri, Bankman-Fried, yang dikabarkan salah melangkah dalam menyelamatkan perusahaan kripto lainnya di tengah kondisi pasar badai kripto yang buruk. Beberapa kesepakatan yang melibatkan Alameda Research, perusahaan yang dimiliki Bankman-Fried, malah menyebabkan serangkaian kerugian.

Laporan Reuters yang berasal dari sumber terdekat dengan isu ini mengatakan bahwa sekitar 1 miliar dolar AS (atau Rp 15,4 triliun) dana pelanggan hilang dari FTX. Bankman-Fried disebut diam-diam transfer 10 miliar dolar AS dana pelanggan dari FTX ke Alameda.

Sebagian besar dari nominal tersebut hilang. Salah satu sumber menyebut jumlah yang hilang sekitar 1,7 miliar dolar AS (atau Rp 26,2 triliun), sementara sumber lain memperkirakan jumlahnya sekitar 1 dan 2 miliar dolar AS (atau Rp 15,4 triliun dan Rp 30,9 triliun).

Kompetitor beratnya, Binance, sempat ingin mengakuisisi FTX untuk menyelamatkan perusahaan saat mengalami penurunan yang signifikan. Namun, rencana itu dibatalkan di tengah jalan, menyebabkan masa depan FTX menjadi tidak pasti.

No comments:

Post a Comment