Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Tuesday, January 7, 2020

Bahaya Jajanan Anak-Anak Yang Mengandung Boraks dan Formalin

0 comments
https://www.birulangit.id/
Bahaya Jajanan Anak-Anak Yang Mengandung Boraks dan Formalin

Sobat birulangitid ketika masih kecil suka beli jajan g ni,? Jujur jawabnya ya. Pastinya ketika kita kecil jajan itu menjadi bagian yang menyenangkan buat kita, bahkan tidak jarang anak-anak ketika minta jajan sampai nangis dan berulah yang luar biasa.

Jajan itu berkaitan erat dengan kesehatan juga lo sobat. Bahayakan kalau jajanan yang dibeli anak-anak itu tidak sehat palagi mengandung bahan berbahaya seperti Boraks, Formalin dan sejenisnya.

Dikutip dari kumparan.com Jajanan yang sering kali kita temui di sekolahan anak-anak antara lain cilok, cimol, siomay, telur gulung, gorengan, bakso, kerupuk, pempek, sosis goreng, batagor dan mie gelas. Kebersihan mungkin menjadi tolok ukur utama penganan yang sehat, namun tak jarang beberapa makanan tersebut juga masih mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti boraks dan formalin.

Isu mengenai penggunaan boraks dan formalin memang sudah lama diperbincangkan, sayangnya masih banyak pelaku usaha “nakal” yang masih menggunakan kedua bahan kimia berbahaya ini pada jajanan anak. Padahal kedua bahan ini masuk ke kategori bahan yang bersifat toksik alias beracun.

Boraks sejatinya digunakan untuk membuat campuran detergen, glasi enamel gigi buatan, plastik, antiseptik, pembasmi serangga, dan pengawet kayu. Demikian pula dengan formalin, bahan ini biasanya digunakan sebagai pengawet pada mayat, bahan tambahan kosmetik, perabot kayu, dan desinfektan kuat.
 
https://www.birulangit.id/
Bahaya Jajanan Anak-Anak Yang Mengandung Boraks dan Formalin
Boraks bila tertelan dalam jumlah tinggi dapat meracuni sel-sel tubuh dan menyebabkan kerusakan usus, hati, ginjal dan otak. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, maka dapat menyebabkan kerusakan hati dan kanker. Selain itu, dampaknya pada ibu hamil juga akan mengganggu kesehatan dan perkembangan janin.

Efek buruk boraks bekerja pada jangka waktu lama, ia akan tertimbun dan terakumulasi terlebih dahulu dalam tubuh, kemudian akan menimbulkan efek samping seperti pusing, mual, muntah, diare, kejang bahkan koma. Pada anak kecil dan bayi, jika boraks ada di dalam tubuh sebanyak 5 gram saja maka akan menyebabkan kematian.

Makanan yang mengandung boraks dan formalin sekilas tidak akan berbeda tampilannya secara visual. Ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin biasanya tidak mudah hancur, kenyal, sangat renyah, tahan lebih dari 3 hari (tidak busuk dan berjamur), berwarna lebih mencolok, dan juga tidak dikerubungi oleh lalat dan semut.

Namun terkadang hal ini luput dari perhatian kita, karena anak-anak yang jajan tentu tidak memperhatikan hal semacam ini ketika mereka membeli jajanan. Asalkan ramai, rasanya enak, warnanya menarik maka anak-anak sudah lahap menyantapnya.

No comments:

Post a Comment