Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Monday, June 22, 2020

Angka Kematian dan Sembuh Corona Juni Melebihi Mei 2020

0 comments

https://www.birulangit.id/

BirulangitId – Sampai dengan bulan juni ini Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus bertambah. Pertambahan juga terjadi pada jumlah pasien positif yang meninggal dunia dan sembuh.


Dikutip dari cnnindonesia.com Berdasarkan data per 21 Juni 2020, jumlah pasien Covid-19 meninggal mencapai 2.465 orang, sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 18.404 orang.


Meski bulan ini belum berakhir, namun pertambahan angka kematian hingga 21 Juni mencapai 852 kasus. Tambahan pasien meninggal tertinggi terjadi pada 15 Juni lalu yakni sebanyak 64 orang.


Jumlah kumulatif kematian pasien corona sampai pekan ketiga Juni ini pun sudah lebih tinggi dibandingkan angka kematian pada Mei sebanyak 821 kasus.


Angka kematian tersebut juga meningkat hampir enam kali lipat sejak awal kasus pada Maret sebanyak 136 kasus dan April 656 kasus.


Kendati demikian, jumlah pasien positif corona yang sembuh juga bertambah. Sejak 1 sampai 21 Juni, jumlah pasien sembuh telah mencapai 11.096 orang.


Angka kesembuhan tertinggi terjadi pada 14 Juni lalu yakni sebanyak 755 orang.


Jumlah kumulatif pasien sembuh ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan pasien sembuh pada Mei yakni 5.786 orang. Angka ini bertambah drastis jika dibandingkan dengan kumulatif pada Maret yakni 81 orang dan 1.441 orang sembuh pada April.


Namun, jumlah kasus positif virus corona juga terus meningkat. Sampai 21 Juni, angka kumulatif kasus positif telah mencapai 45.891 orang.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan kurva kasus positif corona turun pada Mei 2020 dengan cara apapun. Alih-alih turun, kasus positif Covid-19 sepanjang Mei lalu justru naik dua kali lipat dari April 2020.


Meskipun demikian, Jokowi tengah menyiapkan tatanan kehidupan baru (new normal) saat pandemi virus corona belum mereda. Atas keputusan Jokowi tersebut, sejumlah kepala daerah juga mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar.


Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr. Iwan Ariawan menilai pemberlakuan new normal selama pandemi virus corona yang direncanakan pemerintah belum tepat. Sebab Indonesia masih belum aman dari penyebaran Covid-19.


Menurut Iwan, penerapan new normal beresiko tinggi terhadap makin masifnya penyebaran virus corona dengan jumlah kasus yang masih terbilang tinggi.


"Seharusnya, mengacu persyaratan WHO, kalau kondisi jumlah kasus tidak naik selama dua minggu baru bisa dilonggarkan. Bahkan ada beberapa negara yang menetapkan pelonggaran dilakukan kalau sudah menurun selama satu bulan. Jadi sekarang kondisi di Indonesia belum aman untuk keluar dan bergerak, risikonya masih tinggi," kata Iwan dalam sebuah diskusi, Minggu (21/6).

 

 

No comments:

Post a Comment