Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Thursday, August 20, 2020

HIJRAH NABI SAW DI BULAN SHAFAR

0 comments
https://www.birulangit.id/?m=1
Sumber Gambar : freepik.com/richkidsofdubai


Edison (bang edy ustadz) Penulis adalah Dosen, Peneliti, Penggiat Dakwah dan Pendidikan Agama Islam serta Narasumber di berbagai Forum 

Birulangitid-Masyarakat Muslim pada umumnya beranggapan bahwa awal bulan Muharram adalah hari-hari di mana Nabi Muhammad SAW dan juga para sahabat mulai berangkat hijrah dari Makkah ke Madinah. Benarkah informasi tersebut ? untuk lebih memahami alur cerita bagaimana hijrah Nabi Muhammad SAW mari kita simak beberapa penjelasan berikut.

Setelah perencanaan yang matang jauh-jauh hari sebelumnya, akhirnya pada malam 27 Shafar tahun ke-13 setelah kenabian, Nabi SAW memulai keberangkatan hijrah menuju Madinah ditemani Abu Bakar RA. Mereka berdua berangkat menuju ke arah selatan, arah Yaman; yakni arah yang justru berlawan dengan arah Madinah yang mengarah ke utara. 

Perjalanan sekitar 5 mil ke selatan itu bertujuan untuk mengelabui orang-orang kafir yang memang melakukan pengejaran terhadap beliau SAW. Mereka berdua kemudian bermalam di Gua Tsur selama 3 malam 3 hari. Nabi SAW dan Abu Bakar RA baru kembali memulai perjalan ke Yatsrib atau Madinah pada malam Senin, tanggal 1 Rabi’ul Awwal. Ternyata, Nabi SAW tidak hanya ditemani oleh Abu Bakar RA dalam melakukan perjalanan, melainkan juga ditemani oleh 2 orang lainnya; budaknya Abu Bakar RA, yaitu ‘Amir bin Fuhairah dan Abdullah bin ‘Uraiqith.

Perjalanan menuju Madinah dimulai dengan tetap terus menuju selatan ke arah Yaman, lalu berjalan ke arah Barat sampai mendekati garis patai Laut Merah, barulah rombongan hijrah tersebut berbalik arah ke utara; arah yang memang betul-betul menuju Madinah. Jalan garis pantai ini adalah jalan yang hampir tidak pernah dilewati oleh musafir kecuali sangat sedikit sekali.

Abu Bakar RA menceritakan tentang bagaimana penjagaannya kepada Nabi SAW dari ancaman yang mungkin datang selama perjalanan. Salah satu di antaranya adalah ketika melewati sebuah dusun yang mana banyak orang berkumpul dan melihat. Abu Bakar adalah orang yang sudah menjadi tokoh pada waktu itu sehingga banyak orang yang mengenalinya. Sedangkan Nabi SAW ketika itu adalah seorang lelaki yang belum banyak dikenal. Jadi setiap ada yang datang dan bertanya, Abu Bakar akan menjawab ‘’ Dia itu (Muhammad) adalah penunjuk jalan ku.’’

Pada hari Senin tanggal 8 Rabi’ul Awwal tahun pertama Hijrah, Nabi SAW beserta rombongan sampai di destinasi pertama sebelum Madinah; yakni Quba nan membuat seluruh penduduknya bergembira. Setelah menetap 4 hari di Quba dari hari Senin, maka pada hari Kamis nya Nabi SAW mendirikan Masjid Quba; masjid pertama yang beliau SAW bangun. Di hari Jum’at nya, beliau SAW berangsur meninggalkan Quba menuju Madinah.

Hari yang dinanti-nantikan itu akhirnya tiba. Setelah melaksanakan Shalat Jum’at di Bani Salim bin ‘Auf, maka pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal Nabi SAW beserta rombongan yang menjadi bertambah banyak karena sudah mendapat penjagaan dari kaum Bani Najjar, tiba di Yatsrib yang kemudian berganti nama sejak datangnya Nabi SAW dengan sebutan Madinah. Madinah sendiri artinya kota, nama lengkapnya adalah Madinah Ar-Rasul Shallalahu ‘alayhi Wasallam.

Kehadiran Nabi SAW benar-benar membuat kegembiraan kepada banyak orang-orang Yastrib, sampai-sampai setiap kali melewati rumah seseorang, Nabi SAW yang menunggangi untanya itu diminta untuk tinggal bersamanya. Namun, Nabi SAW hanya melepaskan tali untanya, dan membiarkan untanya itu memilih tempat untuk beliau SAW, meskipun ada juga beberapa penduduk Madinah yang berusaha menarik perhatian unta itu agar memilih rumahnya. Nabi SAW hanya mengatakan: Biarkanlah unta itu, karena ia sudah diperintah oleh Allah SWT. Akhirnya unta tersebut berhenti di sebuah tanah yang sekarang menjadi Masjid Nabawi.

Melalui kisah ini dapat kita simpulkan bahwa Nabi SAW mulai berangkat hijrah pada tanggal 27 Shafar, singgah di Gua Tsur selama 3 hari 3 malam, mendirikan Masjid di Quba dan sampai di Yatsrib atau Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal.

Selamat Tahun Baru Hijriyah, Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah

والله أعلم بصواب

Sumber : Ahmad Zarkasih, Muharram bukan Bulan Hijrahnya Nabi, Jakarta : RFP, 2020

No comments:

Post a Comment