Indra Yovi Ingatkan, Jangan Sampai Hura-hura Demokrasi Sebabkan Banyak Kematian |
Birulangitid-Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Riau turut menjadi atensi serius bagi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat. Dikhawatirkan, masyarakat yang terbuai dengan euforia pesta demokrasi tersebut, mengabaikan protokol kesehatan dan menambah klaster-klaster penularan baru.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi, dr. Indra Yovi mengingatkan agar instansi penyelenggara dan pengawas Pemilu di wilayah setempat dapat betul-betul memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik dalam setiap tahapan Pilkada.
Apalagi, dalam kurun waktu terakhir, eskalasi kasus konfirmasi positif covid-19 di Bumi Lancang Kuning terus memuncak, dengan akumulasi lebih dari 3.300 kasus.
"Teman-teman KPU dan Bawaslu, itu punya cara, punya tools untuk mengawasi hal-hal yang melanggar. Sudah jelas aturannya bahwa orang selama masa kampanye, wajib pakai masker, tidak boleh berkerumun, ada tata cara teknisnya. Itu yang harus dilihat," kata Yovi, Sabtu (12/9/2020).
"Kalau bawaslu tidak menjalankan pengawasan itu dengan baik, ya kita lihat sendiri nanti akibatnya. Jangan sampai hura-hura demokrasi menyebabkan kematian begitu banyak," tambah Yovi.
Yovi juga mengingatkan agar dalam proses tahapan Pilkada selama 73 hari kedepan, segala ketetapan yang telah dibuat oleh pemerintah melalui surat edaran, harus benar-benar di patuhi dengan disiplin.
"Pilkada ini 73 hari kedepan loh prosesnya, dan selama itu berlangsung, ada kampanyenya ada arak-arakannya. Sudah ada edaran dari KPU dan Gugus Tugas yang lama. Silahkan Pilkada, tapi Pilkada yang benar-benar sesuai dengan aturan. Jangan gara-gara Pilkada, saya mau ini, mau ini, banyak yang tertular, kemudian rumah sakit penuh, ini yang jadi masalah," tegas Yovi.
Sumber Mediacenter.riau.go.id