Kasus Covid-19 Meningkat, Juga Kampar Wacanakan PSBK |
Birulangitid-Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kampar terus meningkat. Pemkab Kampar mewacanakan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK).
Dari data yang ada, kasus Covid hingga akhir pekan lalu mencapai 485 orang. Bahkan, salah satu dokter di gunung sahilan, Kampar Kiri meninggal dunia akibat virus yang berasal dari negeri Tiongkok tersebut.
Pernyataan itu dikatakan Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto dalam sambutannya pada kegiatan penyerahan bantuan keuangan khusus dari Pemerintah Provinsi Riau sebagai dampak pandemi Covid-19 kepada 50 kepala keluarga di Desa Sawah, Kecamatan Kampar Utara, Senin (14/9/2020) di kantor Kepala Desa Sawah.
"Kita tak lama lagi akan laksanakan PSBB, tapi skala kecil. Itu bagi desa dan kelurahan yang penderita covidnya sangat tinggi," beber Catur.
Saat ini Pemkab Kampar juga sudah mempersiapkan Peraturan Bupati berkaitan penanganan Covid-19. Konsekuensinya akan ada sanksi-sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
Selain sanksi denda juga ada sanksi sosial, misalnya disuruh melakukan pekerjaan sosial. Bagi kafe ataupun tempat usaha yang membandel juga sudah disiapkan sanksi tegas termasuk denda.
Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto yang juga bergelar Datuk Rajo Batuah mengingatkan masyarakat agar tidak keluar rumah jika tidak untuk urusan yang penting dan masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Di tengah wabah yang tidak tahu kita bagaimana bentuk virusnya, lebih baik di rumah. Kalau tak penting sekali, keperluan mendesak jangan keluar rumah. Siapa yang membawa virus kita juga tidak tahu," kata Catur mengingatkan.
Bantuan keuangan yang diberikan pemerintah dan pemerintah daerah diharapkan bisa membantu masyarakat ketika gerak masyarakat dibatasi.
Ia menambahkan, jumlah korban Covid-19 di Kabupaten Kampar sedang naik drastis. Pemerintah saat ini sibuk mempersiapkan tempat isolasi. Bahkan ruang-ruang isolasi semakin terbatas dan sebagian sudah penuh. "Maka saya minta kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan," ulasnya.
Berkaitan bantuan keuangan khusus yang dibagikan, Catur memastikan bahwa tidak ada pemotongan. Jumlah bantuan Rp 300 ribu setiap bulan selama tiga bulan.
Agar tak ada pemotongan, Bupati Kampar sudah menyurati e-warung, penyedia layanan BRI link agar tak ada pemotongan. "Kalau perlu tahun depan ditambah terus," ulas Catur.
Di tempat yang sama, Kades Sawah Edi Wirnata menyampaikan, bantuan keuangan khusus yang bersumber dari Pemprov Riau ini memberikan dampak yang positif bagi masyarakat ditengah kesulitan ekonomi saat ini. "Jangankan mencari nafkah, bergerak saja susah," beber Edi.
Ia mengapresiasi kerja pemerintah dan Pemkab Kampar yang peduli kepada masyarakat ditengah wabah pandemi Covid-19.
Sementara itu, dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, jumlah keseluruhan penderita Covid-19 hingga akhir pekan kemarin mencapai 485 orang. Salah satu korban meninggal yang cukup menyita perhatian adalah tenaga dokter di Puskesmas Gunung Sahilan yakni dr Oki Alvian yang menghembuskan nafas terakhir di Pekanbaru Sabtu (13/9/2020) lalu. Diantara yang positif Covid-19 tidak hanya kalangan dewasa namun saat ini juga terdapat kalangan anak-anak.
Sumber mediacenter.riau.go.id