Oleh Afrianto Daud
Birulangitid-Berdo'a tak hanya sekedar aktivitas meminta, tetapi dia adalah juga satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dia menjadi ibadah karena berdo'a itu diperintahkan. Adalah Allah yang memerintahkan kita untuk meminta kepada-Nya dalam untaian do'a itu. Allah sekaligus berjanji akan mengabulkan do'a para hamba yang meminta.
Perintah Allah terkait do'a berdekatan dengan perintah Allah tentang kewajiban berpuasa (QS. 2: 186). Itulah sebabnya berdo'a adalah diantara ibadah yang sangat dianjurkan saat bulan Ramadhan disamping banyak amalan lainnya. Diyakini bahwa Ramadhan adalah bulan spesial ketika banyak do'a dikabulkan Allah SWT.
Berdo'a adalah satu bentuk pengakuan kita kepada Allah, zat yang Maha Segalanya, bahwa kita adalah makhluk yang lemah sampai Allah menguatkan kita. Bahkwa kita adalah makhluk yang papa sampai Allah mengayakan kita. Bahwa kita adalah makhluk yang jahil sampai Allah memberi kita ilmu.
Sebaliknya mereka yang tidak mau berdo'a bisa dianggap makhluk yang sombong. Manusia yang seakan tak perlu Allah sebagai Rabb. Manusia yang seakan bisa menjalani hidup dan mati sendiri tanpa ada gantungan dengan Allah Sang Pencipta.
Do'a biasanya berisi kumpulan harapan manusia untuk kebaikan hidupnya. Setiap manusia pasti punya harapan dan keinginan. Ada yang berdo'a untuk diberi rizki yang banyak. Ada yang meminta diberi keluasan ilmu. Ada yang bermohon diberi kesembuhan dari penyakit. Ada yang meminta diberi kemudahan dalam setiap urusan. Meminta diberi keturunan. Ada yang menangis meminta ampunan atas segala dosa. Termasuk yang khusuk berdoa meminta jodoh, dipertemukan dengan pasangan hidup, dan banyak lagi ragam permintaan manusia kepada Allah SWT.
Harapan kita tentu segala do'a itu segera dikabulkan Allah SWT. Namun, sangat mungkin ada diantara kita yang do'anya seperti mantul di langit. Do'a yang tak kunjung diijabah. Ada banyak harapan yang disampaikan kepada Allah tak kunjung menjadi kenyataan.
JIka do'a dan harapan kita belum dijawab, itu tentu bukan berarti bahwa Tuhan tidak mendengar. Juga bukan berarti Allah itu ingkar janji. Allah adalah zat yang tak pernah ingkar janji. Demikian diantara keyakinan kita.
Terus mengapa ada banyak do'a kita yang tidak diijabah? Jawaban pertama adalah dengan tetap berbaik sangka kepada Allah. Bahwa do'a kita bukan tidak dibalas, tetapi Allah memberi yang terbaik untuk kita sesuai padangan Allah SWT.
Allah zat yang paling tahu tentang apa yang terbaik bagi hamba. Bisa jadi apa yang kita anggap baik, tapi sebaliknya dari pandangan Allah. Atau bisa saja apa yang kita anggap buruk, tetapi itu yang terbaik bagi kita menurut Allah (QS. 2:116).
Disamping itu, sebagai orang yang berdo'a dan merasa do'a kita tak kunjung dibalas Allah SWT, mungkin relevan jika kita merefleksi pandangan dan pendapat Ibrahim bin Adham berikut saat ditanya mengapa Allah tak kunjung mengabulkan do'a kita.
Ibrahim bin Adham mengatakan bahwa penyebab do'a tak dikabulkan adalah karena hatimu telah mati dari sepuluh perkara.
Pertama, engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya. Ketiga, engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya. Keempat, engkau mengaku cinta Rasul, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau. Kelima, engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya.
Keenam, engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa. Ketujuh, engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kedelapan, engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri. Kesembilan, engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya. Dan kesepuluh, engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Dunsanak. Mari terus berdo'a dan memperbaiki diri. Semoga Ramadhan kali ini segala do'a kita diterima. Termasuk do'a terbebas dari bala dan bencana seperti pandemi yang melanda.
Aamiin.
#catatanramadhan
foto: griyaalquran.id
