Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita-berita menarik

Saturday, June 6, 2020

Melonjakah Tagihan Listrik bulan Juni 2020?

0 comments
Oleh Dr. Iswadi Hasyim
Kepala UPT TIK UNRI

Birulangitid-Sekilas berdasarkan status di facebook dan juga diskusi di media social lainya, terlihat bahwa sebagian kecil kolega saya mengalami kenaikan “bayar listrik”. Saat terjadi bertambahnya pembayaran maka setidaknya ada dua hal yang menjadi dugaan, yaitu: tarif listriknya yang naik atau pemakaian kWh nya yang bertambah.

Karena saya adalah salah satu konsumen yang mengalami kejadian serupa yaitu melonjaknya “bayaran listrik” akhirnya saya kembali mengumpulkan screen shoot pembayaran yang biasanya saya bayar menggunakan aplikasi mobil banking. Terlampir struk pembayaran yang saya lakukan untuk tagihan bulan Juni 2020 ini seperti ditunjukan oleh Gambar 1.

https://www.birulangit.id/?m=1

Gambar 1. Bukti pembayaran Juni 2020 yang lebih besar dari pada bulan sebelumnya.

Dari stand meter yang tertera pada Gambar 1 jelaslah bahwa pemakain kWh saya yang harus dibayar adalah sebesar 297 kWh (lihat Gambar 3). Jika Anda juga seperti saya yang selalu menyimpan screen shoot maka pemakaian kWh dapat dihitung dengan mudah, yaitu 1113 kWh dikurangi dengan 816 kWh sama dengan 297 kWh yang dianggap tagihan untuk bulan Juni 2020. Angka 1113 kWh berasal dari pencatatan yang dilakukan oleh petugas pada rentang 24-27 Mei 2020 sedangkan angka 816 kWh berasal dari pencatatan pada bulan sebelumnya 24-27 April 2020. Ilustrasi perhitungan ini secara infografis dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
https://www.birulangit.id/?m=1

Gambar 2. Ilustrasi menghitung pemakaian kWh

https://www.birulangit.id/?m=1

Gambar 3. Pemakaian kWh dari Januari – Juni 2020

Saya sudah membandingkan pencatatan angka 1113 kWh ini dengan angka yang tertera pada meteran saya hari ini 6 Juni 2020 seperti yang ditunjukan pada Gambar 4. Angka yang ditunjukan pada kWh meter saya adalah 1146 kWh yang mengindikasikan angka ini lebih besar dari 1113 kWh. Ini adalah hal wajar karena angka 1113 kWh dihasilkan/dicatat pada 24-27 Mei 2020 (9 hari lampau).

https://www.birulangit.id/?m=1

Gambar 4. kWh meter yang menujukan angka 1146 kWh

Yang membuat aneh adalah kenapa pemakian kWh yang harus dibayar pada bulan Juni begitu besar dibandingkan dengan bulan Jan-Mei 2020 (kecuali April 2020). Apakah memiliki korelasi dengan pembayaran bulan April 2020 dimana kWh yang saya bayar hanya 114 kWh saja. Angka ini terasa tidak wajar mengingat sejak bulan Jan-Maret 2020 rata rata pemakaian kWh di atas angka 156 kWh. Apakah tagihan april 2020 ini ada korelasinya dengan petugas meter yang tidak mencatat angka yang tertera pada kWh meter yang seharusnya mereka lakukan pada rentang 24-27 Maret 2020? mengingat waktu itu adalah kondisi awal awal pandemic covid 19. Jika ia maka bisa saja angka ini berasal dari asumsi. Dan kemungkinan “kekeliruan” asumsi adalah untuk kWh yang harusnya dicatat pada 24-27 Maret 2020 (angka 635 kWh) diasumsikan terlalu rendah. Padahal Sejak 18 Maret sudah dimulai WFH dan SFH, begitu juga bulan April dan Mei 2020.

Namun demikian jika pemakaian sejak Jan-Juni 2020 direratakan maka pemakaian kWh berada pada angka 182 kWh. Nilai ini dirasa wajar karena tidak terlalu jauh dibandingkan pemakaian Jan-Maret 2020. Untuk melonjaknya pembayaran listrik yang saya alami sudah dikonfirmasi bahwa itu adalah wajar.




No comments:

Post a Comment